Rabu, 04 Februari 2015

ASPI 2: pindah ke yang lama

Hae dunia.... assalamu’alaikum cantik :D ........
Langsung aja deh, sore menjelang senja ini hujan rintik-rintik di luar sana. Rasanya bunyi tetesan air hujan itu adalah suatu rekaman backsound yang masih sama nadanya dengan 2 tahun lalu. SMP, yap... enggak tau kenapa padahal tadi niatnya mau bobok cakep di sore hari tapi malah ga bisa tidur-tidur dan justru kebayang sama kegiatan waktu SMP. Enggak tau kenapa juga suasana hujan ini jadi ngingetin aku ketika anak-anak asrama putri pindah ke asrama putri 2 (bekas asrama putra). Saat-saat kaya gini nih... persis banget saat kami packing-packing barang buat di pindah ke sarama putri 2.
Waktu itu kalau ga salah akhir tahun 2011, tapi kayaknya juga sih awal tahun 2012. Eh...tapi hatiku mengatakan kejadian itu di akhir tahun 2011, tapi tapi tapi.... separuh hatiku mengatakan itu kejadiannya di awal tahun 2012. Lah kok lupa ?!?!?!? oke deh, kalau gitu ga jadi cerita. BYE! -____-
Yang jelas waktu itu aku masih kelas 8 semester 2. Masih unyuk-unyuknya rupa manusia, masih imut-imutnya umur anak muda, intinya waktu itu aku masih unyu (meski sekarang masih tetep unyuk sih...). oke, abaikan!
Nah... untuk prepare buat pindahan waktu itu kalau ga salah durasinya selama 3 hari. Enggak heran sih Cuma butuh waktu sesingkat itu buat pindahan, soalnya jarak asrama putri dengan asrama putri 2 (bekas asrama putra) itu Cuma ga lebih dari 100 meter. Buat pindahannya juga di jadwal, yang pindah pertama kelas 7 terus kelas 8 baru yang terakhir kelas 9. Untuk lemari dan barang bawaan berat, dari pihak asrama udah menyediakan alat usung berupa mobil tronton (semacam mobil yang belakangnya kosong, Cuma ada dua tempat duduk di depan).
“PINDAHAN” kata yang selalu jadi momok menakutkan buat kita. Seperti halnya pindah rumah, awalnya kami sempet enggak setuju untuk pindah asrama. Banyak faktor yang bikin kami enggan buat pindah waktu itu. Selain karena akses menuju sekolahan dari asrama putri sudah cukup mudah (itu berarti setiap kali kami ada keperluan di asrama, kami ga perlu repot-repot izin ke BK seperti halnya yang dilakukan anak putra. Misal: saat jam pelajaran ngantuk berat bisa pura-pura izin ke khamam (kamar mandi) lalu langsung bablas tiduran di hujroh (kamar) asrama, atau bisa juga karena tadi pagi belum mandi karena ngantri lama lalu izin ke guru saat istirahat buat mandi dulu ke asrama). Oke sip! Ada juga alasan klasik, karena di asrama putri (lama) kami khususnya santri kelas 8 dan 9 sudah terlalu banyak menimbun kenangan di asrama putri yang lama. Asrama putri lama adalah saksi bisu kami untuk pertama kalinya hidup menjadi anak asrama, saksi bisu kami dikala menangis di khamam menahan rindu dengan keluarga di rumah, saksi bisu kami saat kami mengisi hari bebas untuk menonton TV ataupun pentas seni, saksi bisu kami saat kami mengantri koperasi apalagi saat ramadhan yang antriannya selalu menghalangi jalan, saksi bisu kami ketika kami diteror oleh “THE MAN” dan segala saksi-saksi bisu lainnya yang mau bagaimanapun pindahan harus tetap dilakasanakan.

Hari-hari sebelumnya para pembina udah mindahin semua barang-barang milik asrama menuju ke asrama putri 2 selanjutnya adek kelas 8 pindah duluan. Nah... saat itulah untuk pertama kalinya diberlakukan program siswi kelas antar angkatan di campur anggota kamarnya. Tapi program itu masih diberlakukan oleh santri yang mengikuti organisasi OSIS, ASTRI dan juga santri yang menempati kelas unggulan di sekolah.
Dan aku masih inget banget di kamar mana aku di tempatkan. Jordania 1, kamar yang cukup strategis untuk menuju ke koperasi, dimana saat itu posisi kamarnya langsung berhadapan ke halaman utama asrama yang ada isi kolamnya (meski halamannya sempit, kecil dan ga muat buat tidur anakan gajah serta jauh lebih minim dari pada halaman asrama putri lama) tapi ya... it’s okey lah... akurafofo :’). Kamar ini juga jauh lebih nyaman dari kamar-kamar di kopel yang lainnya, selain kamar ini ga bocor dan anti banjir, kamar ini juga langsung berhadapan dengan gerbang, jadi....setiap kali bu dapur bersama grobak makanan handalannya yang maha agung itu nyampe di asrama membawakan makanan untuk kami, akses ngambil makannya deket, itu juga berarti kita bisa ngambil jatah makanan lebih untuk anggota kopel kami. Hoekekekekek *ketawa jahanam
Di awali dari ketidak setujuan kami untuk mendiami asrama 2 akhirnya tak lebih dari 2 minggu kami bisa betah tinggal di sana. Banyak banget kenangan yang justru selalu bikin kangen ketika di asrama putri 2. Mulai dari bisa sekopel sama adek-adek kelas yang super care sama sang kakak kelas, bisa tetanggaan hujroh sama penghuni hujroh jordania 2 yang paling seru diajakin ngebahas hal-hal berbau horor. Di asrama putri 2 ini aku juga nemuin tempat favorit baru selama di asrama, dimanakah itu ??? treeetttteeettteeettttreteeeeeettt......... adalah di genting jemuran. Udah pernah aku deskripsiin kan di postingan sebelumnya dimana posisi genting jemuran itu berada. dan.....ah....pokoknya banyak banget deh kenangan di kopel jordania dan kopel-kopel lain.
Yang jelas akhirnya kami bisa menerima kondisi tempat baru itu. Meski kadang kalau hujan sering tercipta replikasi grojogan sewu (air terjun) di beberapa titik atap asrama yang di sertai penampakan danau toba di halaman dan mushola asrama tapi... ya.... kami tetep enjoy gaes....
Kami menikmatinya dengan senyum dan sekarangpun nikmatnya tinggal di tempat sederhana itu masih membuat kami tersenyum saat merindukannya. Hal yang bisa kita pelajari dari semuanya adalah bahwa kita ga perlu mendapatkan kesempurnaan pada apa yang kita miliki, asal kita bisa menikmati, bahagia bisa kita genggam setiap hari. Ga selamanya apa-apa yang berawal dari keterpakasaan akan menghasilkan keburukan, justru... ah...kalimat ini aku dapet dari ustadzah Ati’ah..... justru dari keterpaksaan itulah kita bisa menjadi terbiasa. Misal: sholat lail. :)


ini halaman asrama putri 2

Jumat, 12 Desember 2014

HORORISME WOLULASl: masih lain dunia

Ada yang tau istilah ini "HORORISME WOLULAS" ??, tau enggak ?, enggak kan ?!? Enggak dong ?! yaiyalah enggak, aku aja yang nulis istilah itu aja enggak tau itu istilah apaan *asyem -_- . oke, abaikaann....

Tau enggak sih, di asrama itu horor ?, Enggak percaya ?, ya makannya jangan percaya *-*.
Kali ini aku enggak akan membual cerita tentang betapa horornya asrama kayak postingan akau beberapa bulan lalu yang judulnya "TRAGEDI BERDARAH KOPEL KL". Enggak, serius, ini serius horor dan serius ini nyata aku alami sendiri.

Sebelumnya kalian pasti menerka-nerka apa itu "HORORISME WOLULAS", enggak menerka ya ?, iya ?. Oke. Aku ganti pertanyaannya.
Sebelumnya kalian pasti penasaran apa itu "HORORIAME WOLULAS", enggak penasaran juga ya ?, iya ?!. Oke, oleh karena itu aku akhiri postingan ini, WASSALAM! *nangis di bawah shower :'0

Okelah... Mulai serius nih, hororr...
"HORORISME WOLULAS" atau ditulis singkat aja yaitu "HORORISME" (soalnya kalo ditulis komplit, aku capek ngetiknya) adalah segerombolan manusia-manusia pencari hantu, dengan biangkeroknya: Aku, Salis, Hayyik dan beberapa pengikut kami dedek-dekdek unyuk anggota kopel Jordania. Sebagai manusia pencari hantu kami sering mengadakan ritual-ritual HINA yang benerbener JAHILIYAH bingiiittsss *lah alay -,,- . Ritual tersebut berupa permainan HINA yang sering disebut dengan "main jalangkung". Kalian tau enggak sih, sejak kapan kami jadi pemburu hantu ?, semuaa itu berawal ketika negara api menyerang dan aang menghilang (abikan), saat itu dilatardepani [dibaca: latarbelakangi] kesukaan kami dengan halhal yang berbau horor. Mulai saat itulah Aku, Salis, Hayyik dan kk kami [diabaca: KawanKawan] mulai isengiseng ngadain ritual HINA, jalangkungan. Dengan bermodalkan pensil berkepala bonekah milik adek kelas yang rela buat dikorbankan untuk ritual HINA ini.
Sepertihalnya permainan jalangkung pada umumnya (meski sebenernya ini permainan enggak ada umum umumnya sala sekali, secara, ini main sama setan brooo). Dengan pensil yang saling dipegang oleh berapa orang, lalu kertas sebagai alasnya, dan dukungan kondisi asrama yang terhitung "horor", tepat sehabis bel tidur berbunyi, kami mengucap mantra-mantra HINA itu untuk mengundang rohroh leluhur, kami mengundang aang (abaikan).

Semakin lama kita mengucap mantra, semakin kenatara juga pensil yang kami genggam maju mundur cantik yang "katanya" dengan sendirinya (sejujurnya, aku enggak percaya, secara gituloh... Itu pensil digenggam barengbareng, ituberrti secara ga langsung kita sendiri yang majumundurin pensil itu, FAIL!!). Mulailah kami ajukan pertanyaan pertanyaan kepada roh yang merasuki pensil itu. Pertanyaannya seperti ini:
"Nama mu siapa ?", pensil itu majumundur cantik dan tertulislah seekor nama yang sebut saja "mawar" (23 tahun, penjual bakso tokek) -,,- (abaikan).
"Rumah kamu di mana ?", pensil itu kembali majumundur, tapi kali ini beda, majumundurnya enggak cantik lagi tapi majumundur ganteng. Dari empat arah mata angin yang kita buat, si Mawar nunjuk ke arah selatan. Lalu... Kami yang padahal waktu itu esok paginya akan menemui ulangan dan rela begadang demi jalangkunganpun mengajukan pertanyaan lagi ke Mawar, mungkin kalo Mawar bisa ngomong, dia akan ngomong "kefo bingits sih lu!". Pertanyaan yang sangat penting kami ajukan seperti ini:
"Ssstt... (Sambil celingukan) nomer 23 apa woy! War, mawar nomer 23 jawbannya apa?!" (oh..abaikan lagi).

Selain kisah berjalangkung ria itu, inilah kisah utama yang akan aku ceritakan ke kalian. Kejadian ini berlangsung ketika negara api belum menyerang (abaikan), ketika kami masih menempati asrama 1 (asrama putri yang lama). Asrama ini berdekatan sama sekolah, ada banyak akses dari asrama ini untuk menuju ke sekolah, 1 pintu di ujung timur asrama yang menghubungkan dengan tangga di belakang kelas 8C (kelasnya anak putra), 1 pintu di ujung barat asrama yang menghubungkan dengan tangga belakang kelas 7A&7B, 1 pintu ditengah deket tempat pengambilan minum yang langsung menghubungkan dengan halaman sekolah, 1 pintu lagi dilantai dua, dekat kamar mandi horor, belakangnya ruang guru putri dan ruang multimedia.
Kalo enggak salah waktu itu malam minggu, malam bebasnya anak asrama. Secara ilegal kami yang berangotakan Aku, hayyik, Aha, Dela, terossss dikarenakan kepikunan dini aku Lufa siafa aja, yang jelas mereka yang punya jiwa pemberani waktu itu yang ikut untuk BERSCARY JOBAN mengelilingi sekolahan. Malam mulai larut, setelah dirasa aksi ilegal kami ini tidak terendus oleh pembina dan tak seorangpun yang SK (Suro Kandak, istilah bagi mereka yang hobbynya nglapor ke pembina) akhirnya sekitar pukul 9 malam kami otw ke sekolahan melalui jalur pintu barat yang kebetulan waktu itu enggak dikunci. Sebelum otw kami menyiaplan peralatan berupa beberapa senter kecil, tak lupa juga bikin status dulu difacebook "OTW SECHUL" *halah Alay! (Abaikan).

Saat memasuku tangga menuju ke lantai dua, suasana mulai mencekam, lorong gelap di bawah tangga mulai terasa berisi sosoksosok tak kasapa mata, di sebelah kanan tangga yaitu tembok yang memisahkan sekolahan kami dengan sekolahan sebelah, terasa ada yang mengintip dari balik tembok. Perjalanan masih kami lanjutkan, memasuki lantai dua, terlihat deretan kelas dengan pintu terbuka lebar, sesekali engselengsel pintu berbunyi, kordenkorden berkibaran tertiup angin malam. Suara tetesan air dari kamar mandi di dekat tangga yang kami gunakan untuk naik ke lantai dua serasa semakin menambah suasana mencekamkan. Kami melanjutkan perjalanan, samapilah kami di depan ruang BK yang juga berdekatan dengan tangga yang mengubungkan ke lantai 1 lorong belakang kelas 8A. (you knowlah... Sekolahan kami itu banyak akses tangganya, kurang lebih ada 10 tangga yang menghubungkan lantai 1 dan 2, 5 tangga menghububgkan lantai 2dan3). Ruang BK semakin terasa mencekamkan, gelap, korden berterbangan. Dan akan semakin mencekamkan ketika tibatiba di sana berisi Bu Lusi dan Bu Diah (guru BK) yang dengan setianya menanti kasuskasus cinta monyet untuk segera diadili. Kami melanjutkan menuju lorong dekat perpustakaan, gelap, dan diasanalah yang paling gelap. Perlahan tapi pasti kami telah tiba di tangga bagian unjung timur asrama. Dan...kami selamat, tak ada hantu kami temui, tak puas kami rasa kami masih penasran, akhirnya kamipun memutuskan untuk mengadakan ronde ke dua, kali ini melalui jalur berlawanan, melalui tangga ujung timur asrama. Suasana masih sama, mencengkam. Kami agak terkejut ketika kembali melalui lorong di depan ruang BK, tadinya tangga di samping ruang BK gelap, tak ada lampu yang menyala, tapi saat kami lihat ke bawah tangga, terlihat cahaya lampu terpancar dari ventilasi ruang kelas 8A (kelas anak putra). Awalnya suasan hening, benarbenar hening, perlahan tapi pasti kami mulai menuruni tangga itu, kami berniat untuk mengintip ke ruang kelas 8A melalu ventilasi, tapi...saat langkah kaki tiba pada anak tangga ke 3 tibatiba terdengar suara yang sangat MENGERIKAN, mengagetkan kami hingga akhirnya kami lari terciritcirit kembali keasrama. Sebelumnya kami sempat mau lambai-lambai tangan kekamera, tapi akhirnya kami sadar, di sekolahan enggak ada kamera, apalagi cctv maka kamipun langsung ngicir kabur. Kami takut, kami resah, misal penghuni sekolahan marah dan murka menghantui kami, kami benarbenar ketakutan. Dan, taukah kalian, suara apakah itu, maka, TIMBUL TANDA TANYA ?. Setelah penyelidikan mendalam oleh para pencari hantu "HORORISME WOLULAS" (aneh enggak sih, namanya aja pencari hantu, tau ada hantu eh.. Terciritcirit kabur). Ternyata jawabannya sangat mengejutkan, benarbenar diluar kendali, kami pikir itu hanya suara raungan kuntilanak mau manak, atau gendruwow minta pakan, eh.... Ternyata ini jauhjaauuuuuh lebih horor. Suara itu adalah.................................
Suara anak Putra. Okey, BYE!! *dikeroyokin masa.

Karna sesungguhnya, bagi kami (anak didikan penjara suci) makhluk paling mengerikan di dunia ini hanya satu, yaitu: anak putra [anak cowok, penghuni asrama putra]. Entah bagaimana, tapi begitulah adanya, kami takyuuut. :'0

Mungkin ada sebagian kalian yang akan mikir, anak asrama kok gitu sih, kok tahayul sih, kok musyrik sih, emang di asrama dididik gituan ya ?
Dan jawabannya adalah ENGGAK, sorry guys, cerita ini emang nyata dan mungkin akan terkesan mengotori nama baik sekolahan dan asrama. Tapi... Aku mau lurusin semua ini. Anak asrama juga sama halnya kayak anak lainnya, ada fase nakalnya. Namanya juga anak SMP apalagi itu kejadian waktu kami kelas 8, masih soksokan, sok oke padahal cuma baru bisa ngelap ingus sendiri. Dulu itu masih jahiliyah, ya...wajarlah, lagian bosen jugakan kalo setiap hari cuma main ituitu aja dan dengan tercetusnya "HORORISME WOLULAS" itu menandakan kami adalah anak cerdas (khususnya Aku, Uhuk *dikeplak), anak kreatip, yang aktip bisa bikin susasana jadi asik *eak. Asal kalian tau aja, semua ini kami lakukan untuk membendung kerinduan kami denga bapak emak di rumah *hiks :"
Rada menstream sih... Tapi...ya.... Maklumlah..dulu itu namanya juga anakanak, belum ada dosa wekakakawkwkwwk *ketawa jahanam.
Life is funny, no boyfriend I don't care, because the time to be happy when I'm with my family in dormitory :)

nb: kita juga sempat buat grub di facebook, kalo enggak salah nmanya "HORORISME WOLULAS".  Kalo enggak salah sih ya..., ya kalo salah tinggal dicoret pulpen merah aja sip!.

[End]

Minggu, 16 November 2014

Jurnal singkat kami [SMPMTA JULI 2010-MEI 2013]


“KANGEN ASRAMA.....HOOOWAAAAA” kalimat itulah yang sering sembelit eh...maksudnya terbesit dalam pikiran para alumni “penjara suci”. Iya apa iya ?!?!? iya kan.... ??! wajar sih kalau kita kangen, termasuk aku. Ya bayangin aja kami hidup hampir 3 tahun di bawah genting yang sama yang kalau hujan menjelma jdi grojokan sewu, dengan menumakanan yang sama, orang tua pengasuh (mbak pembina / ustadzah / guru) yang sama, kegiatan yang sama dan pokoknya semua hal telah kami lalui bersama-sama di sebuah tempat bernamakan ASPI (asrama putri) itu sangat berkesan banget.


Yap! Sekali lagi, nama tempat itu adalah ASPI. Tempat yang selalu ditidak inginkan untuk ditempat tinggali segala makhluk di penjuru muka bumi ini, yang selalu dihinakan dengan sebutan “penjara suci” namu selalu saja ada rindu menghantui disaat kita telah lulus nanti. ~aku rindu ASPI. :’)

Kawan... *tsah..bahasanya rada formal gapapa ye. okey lanjut.._kawan! Kau harus tau kisah ini, kisah tentang kami dan tempat yang bernamakan ASPI ini. Kau harus tau bagaimana cara kami menggelitik perut berharap tawa datang di saat kami rindu akan rumah tempat tinggal keluarga kami. Kau juga harus tau bagaimana cara kami mengakhiri kisah ini dengan tangis haru kebahagian yang disertai dengan sorak-sorak kalimat “AKU LULUS”.

10 JULI 2010~ Kisah ini bermula

Tangis itu menderu, mengadu pada ayah ibu minta segera di datangkan hari minggu. “aku ingin pulang yah..., aku tidak betah berada di asrama” adunya kepada sang ayah. Tak hanya satu atau dua anak saja yang melakukannya, ada tiga, empat, lima, sepuluh lalu puluhan anak dan bahkan seluruh anak kala itu menginginkan pulang, tak betah katanya.

Detik-detik dilalui dengan tangis, menit-menit dilalui dengan tangis, jam-jam dilalui dengan tangis, hari-haripun juga dilalui dengan tangis, ~tak betah katanya. hingga minggu-minggu yang berlalu tangis itupun juga berlalu. Ada yang beralasan “Aku sudah betah” dan ada pula diantara kami yang tumbang lalu beralasan “Aku juga sudah betah, itu karena aku telah pindah”. Yap! Mereka adalah diantara kami yang menyerah sebelum kalah, berhenti sebelum mati.~mereka yang pindah sekolah.

Hingga akhirnya....

Menyisakan kami

Kami, yang masih bertahan di pertengahan tahun 2011.

PERTENGAHAN 2011~ Ada kisah dari kami

Senyum itu mulai berkembang, merekah disetiap langkah. Tersenyum, tertawa lalu bersama-sama kami menemuka apa itu yang disebut dengan “bahagia”.~ kami bahagia. Kadang bahagia yang datang itu didampingi sedih, sedih karena permaslahan bergejolak yang menjemput tangis mengiringinya. Bukan, kali ini bukan karena “aku tak betah” tetapi lebih tepatnya ini karena alasan lain. Mungkin tentang teman, tentang kakak kelas, tenatang organisasi, tentang pembina atau juga tentang sekolah (tentang cinta yang berselip diam).~ssstststststttttt....

Jika sebagian dari kami disibukkan dengan permasalahan yang dirangkai-rangkainya sendiri, maka sebagian dari kami memilih untuk menyibukkan diri bersama organisasi. OSIS, ASTRI, NASA, PMR, Pengurus Angkatan dan masih banyak lagi yang aku tak sengaja lupa namanya. Pengalaman adalah harga mahal yang kami dapat dari semua itu.~ah..indah sekali

Lalu dari semua itu ada hal yang sama dijunjung bangganya.~ada prestasi. Tak melulu tentang asrama, kamipun juga diajak sekolah untuk tau dunia luar, tau teknologi, tau kreatifitas, tau berambisi, tau berprestasi agar kami mampu merealisasikan mimpi-mimpi kami dan tak hanya sekedar manjadikannya bualan indah masa depan. “Amin” itulah penutup do’a kami, selalu...~Amin.

Hingga akhirnya tanpa sadar kami berlalu begitu cepat, secepat itulah kami tak menyadari semisal segalanya tertuang dalam kertas putih maka berjutaan lembar telah kami dapati.~Itulah kisah kami

Akhir 2012-awal 2013~ untuk gelar mulia, LULUS UN.

Riuh... kini mulai berangsur-angsur hilang. Hanya ada buku, buku dan buku. Ya, sebagaimanpun kami bahagia namun kami tak lupa dan tak boleh lupa apa tujuan kami di sini.~kami harus lulus UN. (bersama sama)~mlebu bareng, metu yo kudu bareng-bareng. Atas nama semboyan itulah, sebuah “TIM SUKSES ANGKATAN” dibentuk. Dengan segala program kerjanya, sedikit hal yang perlu kau tau. Ada aku disana, memegang amanat sebagai penanggungjawab bidang ketertiban dan keamanan. Demi kita, demi kalian.... angkatan 18 tercinta~GAMES

April, 2013~ akhiran untuk sebuah awalan

Jika saja ini sebuah tumpuka kertas yang dibukukan menjadi sebuah novel tebal, maka...saat inilah kau berada pada halam terakhirnya. Dihalaman terakhir ini, kau akan mencoba membolak-balikan menuju halam sebelumnya. Mungkin untuk sekedar mengingat sejauh mana kau telah membacanya atau mungkin alasan lain adalah kau baru menyadari jika kau telah tiba pada lembar-lembar terakhir novel ini, berharap kau bisa kembali ke halaman depan dan memulainya kembali. Namu... ketidakmauan yang kau miliki kini harus kau turuti keberadaanya.~kau tak bisa kembali, namun kau hanya bisa mengenang.

Ya, kami baru menyadari betapa kami menyukai segalahal yang kami benci ini. Kami membenci asrama tapi kali ini kami sadar jika kami menyukai asrama dan akan merindukannya.~merindukan kisahnya.

Lalu, jika ini adalah sebuah sinetron maka kau sedang menyaksikan episode terakhir. Sebelum episode terakhir ini berlalu, kami di sibukkan dengan rutinitas gladi kotor hingga gladi bersih untuk sebuah malam perpisahan yang akan mengakhiri episode kali ini.

Sejak sore kami sibuk bolak-balik asrama-sekolahan untuk merangkai dekorasi, maghrib menjelma kami masih sibuk. Berlarian kecil kami terburu-buru. Oh ya, perlu kau tau juga, saat-saat inilah kami mendapatkan kebebasan, kebebasan untuk membawa barang yang selalu terlarang di asrama. Kau tau apa?! Ya.. itu adalah handphone (ilegal) dan camera digital (legal).~ah..menyanangkan sekali

Tau-tau malam telah datang, satu persatu adik kelas dan tamu undangan tiba di malam perpisahan. Menyaksikan episode terakhir dari kami. Ada kami di sana, di belakang panggung. Lalu satu persatu dari kami menampilkan pertunjukannya. Ada sedikit lagi yang perlu kau ingat pula, ya... ada aku pula disana. Sedikit hadir untuk tampil, dengan yang lain, membawakan sebuah sekenario drama amatir yang akulah penyusun skenarionya dan penanggung jawab pertunjukan drama itu.

Dan, sebagai penutupnya... kami persembahkan tangis haru kami... untuk kami, untuk kalian dan untuk semua para saksi kisah-kisah kami.

[SMP MTA 10 JULI 2010-4 MEI 2013]


Sabtu, 11 Oktober 2014

selamat sore kota Gemolong :)

Hae kawaaaaannn :* :* ini sorekan ya..
Huhuhu.... Rasa-rasanya kangen begete suasana sore kayak gini di asrama. Ya... Apa lagi sama kota gemolong *iya... Asramanya ada di Gemolong, di Gemolong ada asramanya -_- . ga tau kota gemolong ??????? *tanya eyang google noh!
Kalo ada yg tanya: apasih yang kamu kangenin dari suasana sorenya kota gemolong ?, DIJENGUK! iya... Dijenguk, itu jawabannya. Soalnya dulu itu sering banget dijenguk. Dari mulai kelas 7 dijenguk tiap 1kali sedua hari :v (2hari sekali) , 2 kali seminggu, kelas 8-9 seminggu dua kali dan lama kelamaan akhirnya aku mandiri dan minta untuk ya...untuk tetep dijenguklah *aku emang hebat _mana tahan aku kalo ga dijenguk, bisa jadi pasien busunglapar dadakan karna kehabisan uang jajan >.< . dijenguk sore itu enak tapi ga enak *eakGeJe maksudnya... Dulu waktu masih kelas 7 enggak enak kalo dijenguk sore soalnya pasti nanti pas sholat maghrib dapet saf sholat paling belakang dan deket kakak kelas yang zuperduper hororrrrrrr, jangan tanya karna apa horornya. Pokoknya horornya kakak kelas itu tumbuh begitu saja bersama perasaan yang hingga kini selalu menghantui malam-malam sunyiku tanpa kehadiran mu *WOOOEEEESSENGGAKNYAMBUNG!! -_- nah, ini juga sama nyebelinnya kalo dapet saf paling belakang dimana nati sebelah kanan kiri ga ada temen yang nemenin di saf itu dan kita hanya seorang diri berdiri di saf paling belakang, tanpa teman, tanpa kawan, tanpa sobat bahkan tanpa musuh iya...kamu alone...alone...alone. Itu menyedihkan gaes... Serasa kayak diasingkan. _ok! Lanjut bahas tadi, tentang moment sore yang juga bikin kangen adalah kalo lagi ada jalanjalan sore, SUKAAAA BANGET. kenapa?? Ya karena kita anak asrama. Bayangin aja. Kita ini ga boleh dan ga pernah yang namanya keluar asrama selain ke sekolahan buat sekolah atau belajar malem, itupun masih diawasi. Nah... Kalo jalanjalan sore ini paling yang ngawasin anak ASTRI (itutuuhhh... oraganisasi santri yang mirip OSIS) so... Karena mereka juga kawan seangkatan kalo ga adek kelas. maka dengan ini kami menyatakan jiwajiwa remaja kami begitu berbahagia sejahtera sentosa lahir batin.
Rute jalanjalan sore sebenernya masih disekitar kompleks asrama sih *eak kompleks_ bilang aja NDESO. Tapi YAKIN!! Bahagia banget kalo bisa keluar asrama. Bahkan sangking bahagianya paling suka ambil 2 kali ronde jalanjalan sore, udah muter...muuuterrr lagi. Pokoknya BIYAR LAMAAAAAA.... :D :p
Ada juga momen naik genteng, huhuhuhu.... T-T kangeeeennnnn banget sama momen ini, ya... Jadi setelah kita pindah ke asrama bekas asramanya anak putra, sebut saja asrama 2. Sering banget yang namanya naik genteng asrama. Ini strategis banget buat ngilangin stress. Tempat ini ada di lantai atas *enggak juga sih.. Lebih tepatnya itukan dibelakang asrama ada area buat jemur pakean sebut saja "jemuran" ,nah... Kan kalo mau ke jemuran itu naik tangga nah... Jadi kesimpulannya itu jemuran tempatnya di atas jadi... Itu jemuran ada di lantai 2 karena ada tangganya. *paham?? *tetep enggak ?? *oh!!KASIANDEHLO :P nah... Kalo udah nyampe dijemuran kan ada genteng asrama yg bentuknya itu menjorok kebawah tapi enggak jorokjorok banget *ehhh_ maksudnya miringnya itu woles aja, ga kebangetan. Ya gitulah. Pokoknya kalo kita naik ke genting itu caranya cuma tinggal naik ke ember bekas, haphaaaappp.... Maka sampailah di singgasana terindah seantero asrama #GENTINGKINGDOM disitu kita bisa tiduran, dudukan, makan, minum, belajar, curhat, ngehayal, nyanyi, ngeliat sawah, ngeliat asramanya anak SBBS (SRAGEN BILINGUAL BOARDING SCHOOL) *bener kagak tuh >.< ya...pokoknya itu tempatnya isinya cowokcowok yang pinter gitulah, yang diasramain juga tapi beda yayasan ama kitakita. SBBS itu ada dibelakangnya asrama kami. Dan didepannya asrama kami (asrama putri 2) adalah asrama putra baru. Yang jaraknya cuma 5 langkah. *eaaakk *lagu pacar 5 langkah mengiringi :v
Dan mungkin inilah penyebabnya guru dan pembina asrama terancam tervonis hipertensi dini karna... Ya apa lagi kalo ga karna kondisi kayak gini strategis banget buat mempertemukan santri putra dan putri buat curicuri pandang sampe ketemuan *behbehbeh. Bersama Nitah, Nisfah, mb we, haifa yg sempet masuk angin karna kelamaan di genting, sopo ?? Sopo meneh ?? Ah... Pokoknya ini momen masih pengen aku ulas lagi di postingan selanjutselanjutnya *buat yang belum kesebut namanya, jangan enggak marah ya.. :c ya.. Santailah... Lain waktu diabseni lagi *daaaaaa :* :*